Minggu, 05 Oktober 2014

Pencarian MH370 Akan Dimulai Kembali

Ilustrasi pencarian MH370

Setelah empat bulan rumpang, pencarian pesawat terbang Malaysia Airlines MH370 akan dilanjutkan kembali. Pencarian akan difokuskan di area terpencil bagian selatan Samudera Hindia. Para pencari akan mencoba menggunakan peralatan baru dengan harapan bisa memberikan pencerahan pada salah satu misteri terbesar di dunia penerbangan ini.

GO Phoenix akan menjadi kapal induk pertama dari tiga kapal yang akan menghabiskan waktu setahun menyisiri pesisir barat Australia demi mencari pesawat terbang tersebut. Kapal tersebut diharapkan tiba di area pencarian pada hari Minggu (5/10). Kedatangan perahu tersebut kemungkinan tertunda akibat cuaca yang kurang bersahabat.

Para kru pencari akan menggunakan peralatan sonar, kamera video, serta sensor bahan bakar jet untuk mencari apa pun yang bisa menunjukkan keberadaan pesawat Boeing 777 itu.

Pencarian pesawat yang hilang pada tanggal 8 Maret 2014 itu sempat tertunda berbulan-bulan. Semasa itu para kru pencari mencoba memetakan dasar laut di lokasi pencarian, sekitar 1.800 km dari barat Australia. Area pencarian dengan luas 60.000 km persegi itu berada di area bernama "Seventh Arc". Area ini diperkirakan menjadi lokasi jatuhnya pesawat dengan penumpang 239 orang itu. Perkiraan itu didapat dari analisis transmisi pesawat dan satelit.

Area yang akan ditelaah ini masih jarang terjamah sebelum proses pemetaan dimulai pada bulan Mei lalu. Dua kapal sudah diutus untuk menyurvei dasar laut tersebut menggunakan alat sinar sonar, mirip alat pencari ikan. Alat ini mengirimkan beragam sinyal untuk menentukan bentuk serta kekerasan area bawah laut serta menciptakan peta tiga dimensi.

Pemetaan diperlukan untuk melihat ceruk, gunung, dan lereng yang ada di dalam laut. Ini diperlukan untuk menghindari masalah sebelum menurunkan peralatan-peralatan pendukung pencarian yang harganya bisa sangat mahal.

Dua kapal bantuan lainnya, Equator dan Discovery yang disediakan oleh kontraktor asal Belanda, Fugro, diharapkan untuk bergabung kemudian, masih di bulan yang sama. Masing-masing kapal akan memiliki sekitar 25-35 kru yang bekerja sepanjang waktu. Masing-masing kapal bisa berada di laut sekitar sebulan hingga kemudian kembali ke darat untuk megisi bahan bakar dan bahan makanan.

Untuk mendanai pencarian ini, Malaysia dan Australia sama-sama menyumbangkan US$ 60 juta.

Tidak ada komentar:

Berita Terhangat | Promosikan Halaman Anda Juga
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...