Selasa, 18 Desember 2012

5 Curhat Rakyat Kecil Kepada Jokowi

Kedatangan Jokowi dan Ahok selalu menyedot perhatian warga
Sejak dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta beberapa hari lalu, Joko Widodo (Jokowi)dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) langsung tancap gas.

Setelah rapat dengan jajaran kepala dinas di Balai Kota, Jokowi tak ingin lama-lama di kantor. Dia ingin langsung turun ke lapangan mendengar persoalan dan keluhan warga Jakarta.

Target pertama Jokowi adalah wilayah Pademangan, Jakarta. Di sana Jokowi meninjau kawasan permukiman kumuh. Dia ingin memastikan apakah drainase dan sungai-sungai yang menjadi penyebab banjir sudah diperbaiki atau belum.

"Saya juga akan melihat kondisi jalan dan ruang berbagi seperti apa, sehingga bisa dilakukan pembenahan," kata Jokowi.

Keesokan harinya, Jokowi juga tak mau tinggal diam. Dia kembali turun ke lapangan dengan mengunjungi terminal dan rumah susun. Jokowi ingin kembali mendengar keluhan warga.

Kedatangan Jokowi selalu menyedot perhatian warga. Momen ini juga menjadi kesempatan warga untuk berkeluh kesah kepada gubernur barunya itu. Baru jadi gubernur dalam hitungan hari, Jokowi sudah menerima banyak keluhan dari warga. Apa saja keluhan warga ke Jokowi?

1. Ngeruk sampah
Hari pertama bekerja Selasa lalu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi permukiman padat penduduk Jalan Pademangan Timur VII Gang Telkom RT 16/1, Pademangan, Jakarta Utara. Di sana Jokowi mendengar keluhan warga dan mengajak warga untuk kerja bakti.

"Kami mau melihat bagaimana kondisi drainase, pemukiman dan ruang terbuka hijau," kata Jokowi.

Dengan didampingi beberapa pimpinan Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) Pemprov DKI menyusuri gang-gang sempit di kawasan Pademangan.

Saat melihat saluran air yang mengalami pendangkalan, Jokowi pun sontak memanggil Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI, Ery Basworo yang ikut serta dalam rombongan.

Jokowi juga mengajak warga dan Ketua RW setempat untuk menggelar kerja bakti membersihkan tumpukan sampah yang menggenangi saluran air. "Masyarakat siap nggak disuruh kerja bakti?" tanya Jokowi kepada para warga yang mengerumuni sejak awal kedatangan.

Warga pun serentak berteriak "Siap!" Jokowi menjelaskan, sedimen sampah di saluran tersebut sudah mencapai 80 persen sehingga perlu dilakukan pengerukan.

2. Pompa air rusak
Masih di hari yang sama setelah dari Pademangan, Jokowi meluncur ke Rumah Susun Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat. Jokowi ingin melihat kondisi terkini rumah susun yang ditinggali warga.

Di kompleks yang terdiri dari tiga blok, masing-masing berlantai lima itu, Jokowi melihat betapa kumuhnya kondisi rusun. Bangunan yang terdiri dari batako berwarna abu-abu tampak lusuh.

Salah seorang warga mengeluhkan kondisi bangunan yang sudah tidak layak. Bocor setiap hujan membuat warga khawatir tersengat aliran listrik. Belum lagi fasilitas air yang tidak bisa dinikmati warga di lantai atas karena pompa tidak berfungsi optimal.

"Ya sudah, ditulis saja semua keluhannya nanti saya bantu," ujar Jokowi menjawab keluhan warga.

Ke depan, dia berjanji akan membenahi kondisi rusun-rusun di Jakarta yang sudah tidak layak huni. "Perlu di-upgrade," ujarnya.

3. Genteng bocor
Warga mengungkapkan keluh kesahnya ketika Gubernur DKI Joko Widodo berkunjung ke Rusunawa Marunda Cluster A Rw 10, Jakarta Utara. Mereka meminta agar Jokowi memperbaiki sejumlah kerusakan di Rusun tersebut.

"Pak ini banyak yang bocor, air di sini juga kurang bersih," kata seorang penghuni rusun. Pria itu juga mengeluh sulitnya akses dari jalan utama menuju Rusun.

Mendengar itu, Jokowi langsung merespons. Mantan wali kota Solo itu berjanji akan segera menyediakan angkutan. "Ya nanti kami akan sediakan angkutan dan akses ekonomi," tuturnya.

Jokowi mengaku heran kenapa Rusun yang dibangun megah, tetapi masih sepi penghuni. "Saya mau di rumah susun ini penuh, kenapa banyak warga enggak mau di sini? Itu pasti ada masalah dan saya mau tahu masalahnya apa," ujar Jokowi.

Kedatangan Jokowi disambut antusias oleh warga. Ratusan warga berebut salam dan foto dengan Jokowi. Saat ini juga sudah bergeser untuk meninjau lokasi lain di Jakarta Utara.

4. Kopaja tua
Tidak hanya Rusun yang ditinjau oleh Jokowi. Setelah mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi meluncur ke terminal Kampung Melayu.

Di sana, Jokowi kaget karena banyak angkutan umum bus kota seperti Kopaja tidak layak. Banyak busnya sudah tua. Dalam kesempatan itu, Jokowi juga memerintahkan agar para sopir Kopaja memakai seragam dan ID Card atau kartu identitas.

"Metromini Kopaja tahun depan harus dengan pola hibah. Semua harus mengikuti aturan yang ada, sopirnya juga harus komplit pakai ID card," kata Jokowi.

Kunjungan Jokowi ke Kp Melayu juga dimanfaatkan warga untuk menyampaikan keluhan ke Jokowi. Adalah Mubarok, seorang sopir Kopaja menyampaikan keluh kesahnya.

"Pak Jokowi bilang harus pakai seragam, pakai ID Card. Saya juga mengeluhkan kopaja yang sudah 30 tahun ini, speedometer-nya sudah tidak ada. Pengennya ganti baru biar lebih enak," kata Ahyar.

5. Keluhan dari seorang nenek
Ada kejadian menarik saat Jokowi tiba di Balai Kota Jakarta kemarin. Seorang nenek memakai jilbab mendatangi Jokowi sambil menangis dan membawa sebuah map yang diperuntukkan untuk orang nomor satu di Jakarta itu. Isi map tersebut berisi dokumen jual beli tanah yang melibatkan Pemprov DKI.

Nenek itu datang bersama suaminya. Mereka berdua langsung mendatangi Jokowi, menyalami Jokowi, dan langsung diterima oleh Jokowi. Sepasang suami isteri itu langsung diajak Jokowi memasuki ruang kerjanya.

Nenek yang bernama, Eka Astuti (81) mengaku bahagia setelah bertemu Jokowi. Menurutnya, Jokowi sangat baik dan jarang ada pemimpin yang seperti itu.

"Senang banget, alhamdulillah. Pak Jokowi baik sekali kepada kami. Tadi saya hanya berkeluh kesah. Jarang ada pemimpin seperti Pak Jokowi," kata Eka.

Saat bertemu dengan Jokowi, Eka meminta bantuan kepada Jokowi terkait kasus hukum yang mengakibatkan anaknya Teguh Budiono dihukum penjara. Dia menjelaskan, Teguh disuruh menjual tanah di wilayah Karang Tengah, Lebak Bulus. Tanah itu milik seseorang yang dikenal dan dijual ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.

Urusan jual beli ditangani Biro Perlengkapan DKI, namun tak lama setelah jual beli tersebut, pemilik tanah merasa ada ketidakberesan dalam proses jual beli tersebut. Kemudian si pemilik tanah melaporkan Teguh dan oknum Biro Perlengkapan Pemprov DKI ke aparat hukum.

"Akhirnya melalui proses pengadilan, anak saya divonis bersalah dan dihukum 1,5 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tapi kenapa oknum Pemprov DKI bebas? Di tingkat banding, Teguh divonis 8 tahun penjara dan sudah menjalani hukuman sekitar 3 tahun," ujarnya.

Warga Jalan Pupan, Kebayoran Lama ini, mengaku sudah ke Mahkamah Agung (MA), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan DPR namun hingga saat ini tidak ada hasil. Harapan terakhir Eka adalah Gubernur DKI Joko Widodo.

Menanggapi hal itu, Jokowi berjanji akan membantu Nenek itu sebisa mungkin. "Semua yang minta bantuan akan saya kasih bantuan sebisa mungkin. Saya biasa menghadapi seperti itu," kata Jokowi.

Tidak ada komentar:

Berita Terhangat | Promosikan Halaman Anda Juga
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...