Minggu, 24 Juni 2012

Pluto, Sang Planet Kerdil

Kalau mendengar atau membaca kata PLUTO, apa yang pertama kali muncul dibenakmu ?
Sebuah benda luar angkasa atau tokoh anjing dalam serial kartun Walt Disney ?
atau
Mana yang lebih dulu muncul ?
Banyak yang bilang nama sang planet berasal dari karakter anjing dalam komik Walt Disney. Kenyataan bahwa komik tersebut memulai debutnya pada tahun yang sama dengan penemuan benda angkasa tersebut oleh manusia dipercaya banyak pihak sebagai salah satu alasannya.
Gambar bulatan coklat di atas adalah gambar foto planet-kerdil Pluto terbaik sampai saat ini. Belum ada penelitian serius terhadap benda angkasa ini seperti yang dilakukan manusia terhadap benda angkasa lainnya semisal planet Mars.

Sebuah pesawat antariksa bernama New Horizon tidak berawak telah dikirimkan oleh Nasa pada Januari 2006 untuk meneliti Pluto dan satelit-satelitnya.

Tapi kita harus bersabar, karena pesawat ini baru bisa mendekati pluto pada tahun 2015.
Sewaktu duduk dibangku Sekolah Dasar, aku diajarkan oleh Pak Tata – guru IPA di SDN Cimahi XIII- cara mudah menghapal susunan tata surya kita.
“MaMerVeBuMarYuSaUrNepPlu” kata beliau, yang merupakan akronim dari Matahari, Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, dan Pluto.
Clyde W. Tombaugh: 1906-1997
Pluto ditemukan oleh ditemukan oleh Clyde William Tombaugh, seorang astronom muda di Observatorium Lowell, pada 18 Februari 1930, Pluto kemudian menjadi salah satu anggota dari Tata Surya yang paling jauh letaknya. Jarak Pluto dengan matahari adalah 5.900,1 juta kilometer.

Pluto memiliki diameter yang mencapai 4.862 km dan memiliki massa 0,002 massa Bumi. Periode rotasi Pluto adalah 6,39 hari, sedangkan periode revolusi adalah 248,4 tahun. Bentuk Pluto mirip dengan Bulan dengan atmosfer yang mengandung metan.

Suhu permukaan Pluto berkisar -233oCelsius sampai dengan-223o Celsius, sehingga sebagian besar berwujud es .

Pluto ini ditemukan tidak dengan cara konvensional (dengan didahului melihat benda angkasa dari bumi), melainkan diawali dengan teori kemungkinan adanya planet ke-sembilan dalam tatasurya kita yang mempengaruhi orbit Neptunus.

Pada saat ditemukan secara visual (dengan bantuan teleskop yang kuat tentunya), planet ini diketahui sebagai satu-satunya benda angkasa setelah Neptunus.

Pada tahun 1978, Pluto diketahui mempunyai satelit yang ukurannya sedikit lebih kecil darinya yang dinamakan Charon. Setelah itu ditemukan juga satelit kembar bernama Nix dan Hydra.
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/81/Outersolarsystem_objectpositions_labels_comp.png/611px-Outersolarsystem_objectpositions_labels_comp.png

Jaman sudah berubah, ilmu pengetahuan terus berkembang. Pada tahun-tahun berikutnya diketahui bahwa dibelakang planet Neptunus terdapat jutaan benda angkasa yang dikenal sebagai Trans-Neptunian Objects.

Ribuan diantaranya dikenal sebagai Edgeworth-Kuiper Belt atau lebih dikenal sebagai Kuiper Belt saja. Pada tahun 2003 ditemukan benda angkasa yang kemudian diberi identitas 2003 EL61.

Penemuan ini cukup menghebohkan, karena walaupun benda ini lebih kecil dari Pluto, ternyata memiliki satelit. Pada Oktober 2003 juga ditemukan UB 313 yang oleh penemunya diberi nama Xena, dan satelitnya Gabrielle (terinspirasi dari serial televisi Xena : Warrior Princess).

Pluto sendiri, dengan orbit memanjangnya yang aneh, memiliki perilaku lebih mirip objek Sabuk Kuiper dibanding sebuah planet, demikian anggapan beberapa astronom.

Orbit Pluto yang berbentuk elips tumpang tindih dengan orbit Neptunus.
Orbitnya terhadap Matahari juga terlalu melengkung dibandingkan delapan objek yang diklasifikasikan sebagai planet.

Pluto juga berukuran amat kecil, bahkan lebih kecil dari Bulan, sehingga terlalu kecil untuk disebut planet.
Pada tanggal 24 Agustus 2006, berdasarkan keputusan International Astrononomical Union, Pluto turun kasta yang asalnya berhak memegang status Planet menjadi Planet Kerdil (drawft planet) bersama Xena (yang kemudian diberi nama Eris) dan Ceres, sebuah asteroid yang mengorbit antara Mars dan Jupiter.

Sampai saat ‘degradasi’ status ini, Pluto masih dianggap sebagai benda terbesar diantara para planet kerdil, Sehingga bagi sebagian astronom yang kurang setuju dengan pengubahan status Pluto ini, masih mempunyai harapan untuk ‘meningkatkan’ lagi status Pluto.
Namun, dari hasil penelitian terakhir, Eris ternyata mempunyai massa yang lebih besar dari Pluto.
Hasil analisis terbaru yang dilakukan para astronom AS menunjukkan bahwa Eris 27 persen lebih besar daripada Pluto. Eris diperkirakan berdiameter 2.400 kilometer hingga 3.000 kilometer sedangkan Pluto diketahui berdiameter sekitar 2.300 kilometer. Sedangkan massa Eris diperkirakan 16,6 miliar triliun kilogram.
http://antwrp.gsfc.nasa.gov/apod/image/0609/eris_keck_big.jpg
 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/9/91/EightTNOs.png/325px-EightTNOs.png
Trans-Neptunian Objects dibandingkan dengan Bumi

Di masa mendatang peluang ditemukannya benda-benda angkasa dalam susunan tata surya kita sangatlah terbuka lebar.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat, penemuan tersebut tinggallah menunggu waktu.

Saya sangat berharap, suatu saat nanti ada ilmuwan Indonesia yang bisa menemukan benda-benda angkasa dan menamakannya dengan nama khas Indonesia, seperti Sangkuriang, Sriwijaya, Rencong atau bahkan si Kabayan

Tidak ada komentar:

Berita Terhangat | Promosikan Halaman Anda Juga
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...